1. Pengertian Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem perekonomian sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh
kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah
secara terpusat.
Selanjutnya, Sistem ekonomi sosialis
mengikuti tiga prinsip yang berbeda dengan sistem ekonomi sebelumnya yaitu :
1. Mewujudkan kesamaan
secara riil.
2. Menghapus
kepemilikan individu sama sekali atau sebagian saja.
3. Mengatur produksi
dan distribusi secara kolektif.
Sistem
ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis
adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai
dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kam kapitalis atau kaum
borjuis mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang
menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak
sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
2.
Sejarah Sistem Perekonomian Sosialis
Pandangan sosialis mulai nampak pada
abad ke sembilan belas, mereka telah mati-matian memerangi pandangan-pandangan
ekonomi kapitalis. Munculnya sosialisme adalah akibat kedzaliman yang diderita
masyarakat karena sistem ekonomi kapitalis serta beberapa kekeliruan yang
terjadi di dalamnya.
Eropa baru saja menyelesaikan ‘perang’
antara kapitalisme dan rezim feodalisme. Ketika revolusi industri terjadi,
selanjutnya diikuti dengan lahirnya revolusi sosial, salah satunya adalah
Revolusi Perancis. Penindasan terhadap kaum buruh oleh kaum Borjuis lah yang
mampu mendorong para pemikir untuk berupaya melahirkan sistem baru yang mampu
mengangkat keterpurukan kaum proletarian dari penindasan kaum kapital. Salah
satu tokoh yang peduli dengan nasib kaum buruh pada waktu itu adalah Karl Marx
yang menawarkan konsep sistem ekonomi sosialis.
Sistem masyarakat yang ada pada masa
Karl Marx, sebenarnya merupakan akibat dari kondisi ekonomi, dimana
perubahan-perubahan yang dialami sistem tersebut semata-mata bisa dikembalikan
kepada satu sebab, yaitu perjuangan kelas (class struggle) dalam rangka memperbaiki
kondisi kelas tersebut secara materi.
3. Ciri-ciri Sistem Perekonomian Sosialis
1. Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme).
2. Masyarakat dianggap sebagai
satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
3. Tidak ada pengakuan atas hak-hak
pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
4. Kegiatan produksi,
konsumsi, dan distribusi diatur oleh pemerintah.
5. Peran pemerintah sangat kuat.
6. Pemerintah bertindak aktif mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
7. Pembagian kerja diatur
atau ditentukan oleh negara.
8. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan
ekonomi semuanya diatur oleh negara.
9. Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi.
10. Pola produksi (aset dikuasai
masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis).
4. Prinsip Sistem Perekonomian Sosialis
Dalam sistem perekonomian sosialis
mempunyai beberapa prinsip dasar seperti:
1. Pemilikan Harta oleh Negara
Seluruh
bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.
2. Kesamaan Ekonomi
Sistem
perekonomian sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara
komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh
prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan
masing-masing.
3. Disiplin Politik
Untuk
mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi
serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat
untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme.
5. Kelebihan Sistem Perekonomian Sosialis
Adapun
kebaikan-kebaikan dari sistem perekonomian sosialis adalah:
1.
Disediakannya
kebutuhan pokok
Setiap
warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman,
pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain.
Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang
cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2.
Didasarkan
perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan
Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian
masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam
System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3.
Produksi
dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh
Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan
Negara.
6. Kelemahan Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem perekonomian sosialis mempunyai
kelemahan sebagai berikut :
a. Sulit melakukan transaksi
Tawar-menawar
sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan
pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan
sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga
ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian Negara
sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan
ditentukan oelh mekanisme pasar.
b. Membatasi kebebasan
Sistem
tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan
individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak,
ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti
mesin.
c. Mengabaikan pendidikan moral
Dalam
sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian
kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan
lagi
7. Negara-negara yang Menganut Sistem
Perekonomian Sosialis
1.
Korea Utara
2.
Kuba
3.
Vietnam
5. Uni Soviet
Sumber:
http://den-mpuh.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-sosialis.html
http://www.fimadani.com/sistem-ekonomi-sosialis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar