Kebanyakan kita, punya uang dulu, baru yakin. Nggak punya uang, nggak yakin. Ngawur itu. Makanya selalu keteteran uang. Nggak datang-datang uangnya, hehe. Lha, harusnya? Yah, yakin dulu. Sekali lagi, yakin dulu.
Terkait pemafkahan, bukan rezeki yang kurang. Mungkin keyakinan dan ikhtiar yang kurang. Akhirnya uang yang disalahkan dan dipermasalahkan. Ini menyesatkan.
Nah, yang tadi itu soal rezeki. Sekarang soal impian. Percayalah, nggak ada impian yang terlalu besar bagi-Nya. Beneran, nggak ada. Lebih baik perbesar saja keyakinan kita, ikhtiar kita, dan amal kita. Iringi pula impian yang besar itu dengan tawakal yang besar.
Terkait mengikhtiarkan impian, ingatlah pesan ini: Jaga impianmu, jangan biarkan layu. Perjuangkan impianmu, jangan pernah jemu. Tabur, rawat, tuai. Sebaiknya, itulah sikap pamungkas kita terhadap mengikhtiarkan impian.
Dan tak usah risih kalau impianmu berbeda dengan orang lain atau tidak dianggap sama orang lain. Yang penting, dirimu bahagia, keluargamu bahagia, orang-orang di sekitarmu bahagia dan Allah ridha. Cukup. Iya tho?
Terakhir, sebesar-besarnya impianmu, setinggi-tingginya impianmu, bawalah 'serendah-rendahnya' dalam sujud. Syukur-syukur dalam tahajud. Insya Allah terwujud, membuatmu terkejut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar