Makalah Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan Pandangan Hidup
Disusun Oleh: Kelompok 2
Ayu Faradilla (21213538)
Dewi Tiara Wati (22213303)
Fajar Widianto (23213172)
Fathia Auliannisa (23213288)
M. Prayogo Pambudi (26213065)
Vinnike Hermawanty (29213869)
Kelas 1EB23
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma 2013-2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat izin-Nya kami masih diberikan kesehatan dan kemampuan untuk memberikan ide-ide ini ke dalam sebuah makalah dan dapat berbagi dengan para pembaca.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami hubungan manusia dengan pandangan hidup, yang kami sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun dengan penuh rintangan, baik yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari kesempurnaan hanya milik Tuhan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini dan penulisan makalah ini di masa yang akan datang.
Bekasi, 28 November 2013
Penyusun
Bab I
Pendahuluan
Setiap manusia ataupun negara harus memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup merupakan suatu prinsip atau pegangan agar manusia tidak kehilangan arah dan agar manusia senantiasa memiliki konsep dalam kehidupannya di dunia ini. Manusia tidaklah dapat dipisahkan dengan pandangan hidup karena kedua hal tersebut adalah hal yang memiliki kaitan sangat erat. Bila suatu negara tidaklah mempunyai pandangan hidup, atau bahkan negara tersebut tidak dapat menyatukan pandangan hidup apa yang diemban oleh negaranya, maka akan timbul pertikaian antar masyarakatnya. Oleh karena itu sudah sewajibnya kita memahami hubungan manusia dan pandangan hidup.
Latar Belakang
Manusia sangatlah membutuhkan pandangan hidup. Sumber pandangan hidup adalah berbeda-beda. Namun sesungguhnya perbedaan itu memiliki kelebihan tersendiri.
Tujuan Penulisan
Kami membuat makalah ini agar pembaca dapat memahami hubungan manusia dan pandangan hidup.
Bab II
Pembahasan
Hubungan Manusia dengan Pandangan Hidup
A. Pengertian Pandangan Hidup
Hubungan manusia dengan pandangan hidup sangat erat kaitannya karena manusia sangat membutuhkan pandangan hidup supaya mereka mendapatkan tujuan dari hidup mereka. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dengan kesempurnaannya dapat memiliki akal dan pikiran, serta hati yang membentuk karakter manusia yang terbentuk dari 3 unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu. Ketiganya harus berjalan secara seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan manusia itu memiliki karakter yang baik. Manusia harus dapat berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan masa depannya dengan menjasikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, manusia harus mengerti apa arti dari pandangan hidup itu sebenarnya supaya mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif. Pandangan hidup adalah sikap yang paling mendasar yang dimiliki oleh manusia dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupannya, pendapat atau pertimbangan ynag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, sebagai petunjuk kehidupan di dunia.
Pandangan hidup dapat dibedakan menjadi 3, berdasarkan jenisnya :
• Pandangan hidup dari agama : kebenarannya bersifat mutlak.
• Pandangan hidup ideologi : berasal dari kebudayaan dan norma yang terdapat di wilayah atau di negara sendiri.
• Pandangan hidup dari proses merenung : kebenarannya bersifat relatif.
Adapun unsur-unsur pandangan hidup, yaitu :
- Cita-cita
- Kebajikan
- Usaha
- Keyakinan / kepercayaan
B. Cita-cita
Cita-cita merupakan sebuah angan-angan atau sesuatu yang ingin diraih atau dicapai. Cita-cita dapat dicapai apabila ada suatu usaha untuk meraih impian itu. Berikut merupakan faktor dapat tidaknya manusia untuk mendapatkan cita-cita :
• Faktor internal : faktor yang ditentukan dari kualitas manusianya itu sendiri.
• Faktor kondisi : faktor kondisi atau situasi dunia luar untuk mendapatkan cita-cita itu sendiri
• Faktor tingginya cita-cita : seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai, biasanya semakin tinggi cita-cita itu semakin sulit mewujudkannya.
C. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan disini maksudnya adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena pada kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Kebajikan seseorang dapat dilihat dari tiga sisi :
• Hubungan manusia dengan Tuhan
• Hubungan Manusia dengan dirinya sendiri
• Hungan Manusia dengan sesama
Dan adapun faktor-faktor yang mempengaruhi setiap orang ada 3 hal :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan (environment) lingkungan yang membentuk seseorang. Alam kedua setelah seorang anak lahir. Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkunan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Faktor pengalaman, baik pengalaman baik dan buruk. Baik pengalaman pahit yang bersifat negatif dan pengalaman manis yang bersifat positif dapat memberikan manusia bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil keputusan.
D. Usaha atau Perjuangan
Usaha atau pejuangan merupakan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Karena tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak akan hidup sempurna. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak atau tenaga, atau kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningakatkan harkat dan martabat manusia. Untuk kerja keras manusia dibatasi kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan yang lainnya.
Namun karena manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih sesama manusia, maka ketidakmampuan akan kemampuan terbatas itu dapat diatasi bersama secara tolong-menolong serta gotong royong.
E. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan merupakan yang menjadi dasar dari pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Misalnya seperti rasa percaya diri, untuk mendapatkan itu manusia membutuhkan rasa yakin terhadap dirinya bahwa dia mampu mewujudkan impiannya. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat :
• Aliran naturalisme
• Aliran intelektualisme
• Aliran gabungan
F. Langkah – langkah berpandangan hidup yang baik
Adapun langkah-langkah untuk dapat berpandangan hidup baik, yaitu :
- Mengenal
- Mengerti
- Menghayati
- Meyakini
- Mengabdi
- Mengamankan
1. Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2. Mengerti
Tahap kedua berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti dalam berpandandangan hidup ini memiliki peranan penting. Karena dengan mengerti ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup ini.
3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu sendiri. Dengan mengahyati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Langkah- langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu atau lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup tau mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini
Dengan meyakini berarti kita secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam meyakinin ini penting juga memiliki iman yang teguh. Sebabiman yang teguh ini tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang yang penting dalam mengahyati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima oleh dirinya, lebih-lebih orang lain. Denagn mengabdi inilah kita dapat merasakan manfaatnya.
6. Mengamankan
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Proses terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Setiap manusia berhak memiliki pandangan hidup sendiri-sendiri asalkan pedoman yang dianutnya mengandung kebenaran.
Saran
Janganlah kita menjadikan perbedaan pandangan hidup menjadi cikal bakal permusuhan.
Daftar Pustaka
http://ncellina.blogspot.com/2011/03/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://media.kompasiana.com/buku/2012/06/24/ideologi/
http://laras-dewantari.blogspot.com/2012/04/pengertian-cita-cita.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
http://nopva.wordpress.com/2011/02/25/keyakinan-dan-kepercayaan/
http://ratihseptiaryani.blogspot.com/2010/03/bab-8-manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://ajisseh39.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-pandangan-hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar