Rabu, 16 April 2014

Tugas 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang.

Teori Kependudukan

Teori Malthus
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah Thomas Robert Malthus (1776 – 1824). Kemudian timbul bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :
1.      Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
2.      Nafsu manusia tak dapat ditahan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup.
Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).
Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan :
1.      Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain penundaan masa perkawinan, mengendalikan hawa nafsu, pantangan kawin.

2.      Positive checks
Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain bencana alam, wabah penyakit, kejahatan, peperangan.
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.
Teori Malthus memiliki beberapa kelemahan antara lain :
1.      Ia tidak yakin akan hasil preventive cheks.
2.      Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.
3.      Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya.
4.      Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara
Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Dasar Pegangan Marxist adalah dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, sehingga tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.
Pendapat Aliran Marxist
1.      Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
2.      Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh
3.      Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.
Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.
Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population Explotion” yg berisi:
1.      Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
2.      Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
3.      Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.
Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi.

Teori Kependudukan Kontemporer
            Emili Durkheim mengatakan, akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan persaingan tiap-tiap tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu, keadaan seperti ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan dengan kehidupan yang kompleks.
            Apabila dibandingkan antara kehidupan masyarakat tradisional dan masyarakat perkotaan, akan terlihat bahwa pada masyarakat tradisional tidak terjadi persaingan dalam memperoleh pekerjaan, tetapi pada masyarakat industri akan terjadi sebaliknya. Tesis dari Durkheim ini didasarkan atas teori evolusi dari Darwin dan juga pemikiran dari Ibn Khaldun.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1.      Kematian
2.      Kelahiran
3.      Migrasi (mobilitas)

Rumus laju pertumbuhan penduduk



atau






Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t =  jangka waktu
r =  laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial  yang besarnya 2,718281828

Jika nilai r > 0, artinya terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
Jika r < 0, artinya terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. 
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-pertumbuhan-penduduk-eksponensial.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar