Selasa, 16 Oktober 2018
Jangan Mainkan Semua Peran
SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN
By: Elly Risman
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)
Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .
Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,
ya jadi koki,
ya jadi tukang cuci.
ya jadi ayah,
ya jadi supir,
ya jadi tukang ledeng,
Anda bukan anggota tim SAR!
Anak anda tidak dalam keadaan bahaya.
Tidak ada sinyal S.O.S!
Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, "Sini...Ayah bantu!".
Tutup botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja".
Tali sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan".
Kecipratan sedikit minyak
"Sudah sini, Mama aja yang masak".
Kapan anaknya bisa?
Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana,
Apa yang terjadi ketika bencana benar-benar datang?
Berikan anak-anak kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.
Kemampuan menangani stress,
Menyelesaikan masalah,
dan mencari solusi,
merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
Dan skill ini harus dilatih untuk bisa terampil,
Skill ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim!
Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan.
Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi, tapi juga lulus melewati ujian badai pernikahan dan kehidupannya kelak.
Tampaknya sepele sekarang..
Secara apalah salahnya kita bantu anak?
Tapi jika anda segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan mudah layu.
Sakit sedikit, mengeluh.
Berantem sedikit, minta cerai.
Masalah sedikit, jadi gila.
Jika anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula hal yang sama untuk AQ nya.
AQ?
Apa itu?
ADVERSITY QUOTIENT
Menurut Paul G. Stoltz,
AQ adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari?
Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya.
Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar-benar tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah anak Anda melewati kesulitan hidup..
Tidak masalah anak mengalami sedikit luka,
sedikit menangis,
sedikit kecewa,
sedikit telat,
dan sedikit kehujanan.
Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan.
Ajari mereka menangani frustrasi.
Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel,
Apa yang terjadi jika Anda tidak bernafas lagi esok hari?
Bisa-bisa anak Anda ikut mati.
Sulit memang untuk tidak mengintervensi,
Ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.
Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi,
Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua.
Tapi sadarilah,
hidup tidaklah mudah,
masalah akan selalu ada.
Dan mereka harus bisa bertahan.
Melewati hujan, badai, dan kesulitan,
yang kadang tidak bisa dihindari.
Selamat berjuang untuk mencetak pribadi yg kokoh dan mandiri
Rabu, 19 September 2018
Jasa Privat Basic Accounting
Perpindahan
suatu jurusan ke Akuntansi merupakan sebuah kendala bagi beberapa mahasiwa.
Berharap ada sebuah bimbel seperti halnya pada zaman sekolah dulu. Namun hal
ini bukan masalah bagi Anda yang memiliki semangat belajar. Anda bisa mengejar
ketertinggalan itu dengan mengikuti program privat akuntansi.
Solusi tepat untuk masa
depan yang lebih cerah.
Info lengkap hubungi :
vinnike95@gmail.com
Jasa Privat Microsoft Office
Microsoft Office adalah
salah satu software yang digunakan untuk mengolah data, angka, dan presentasi.
Banyak masyarakat yang
sangat membutuhkan keahlian ini untuk melakukan kegiatannya seperti mengerjakan
tugas kuliah, membuat skripsi, membuat pengumuman, mengerjakan pekerjaannya, dan
lain sebagainya.
Namun sungguh
disayangkan, banyak pula masyarakat yang belum mampu mengoperasikan Microsoft
Office sehingga kesulitan mengerjakan urusannya.
Malu bertanya, sesat di
jalan. Ya, itulah ungkapan pepatah. Maka bagi Anda yang memiliki keinginan agar
mampu mengoperasikan software ini, Anda bisa mengikuti jasa les privat
Microsoft Office.
Solusi tepat untuk masa
depan yang lebih cerah.
Info lengkap hubungi :
vinnike95@gmail.com
Tips presentasi sidang yang baik dan benar
1.
Persiapkan
slide presentasi sidang. Membuat slide presentasi sidang adalah salah satu hal yang sangat penting dalam serangkaian tahap sidang skripsi/tugas akhir. Untuk dapat melewati sidang dengan baik, diawali dengan mempersiapkan slide presentasi. Gunakan template yang disediakan oleh kampus. Berikut ini adalah contoh slide sidang. CONTOH SLIDE SIDANG SKRIPSI.
ü Pada slide pertama, hanya berisi Judul, Nama, NIM, Dosen Pembimbing.
ü Jumlah slide jangan terlalu banyak. Maksimal 10 slide.
ü Pastikan dalam 10 slide tersebut mewakili semua isi skripsi.
ü Jangan terlalu banyak tulisan.
ü Slide yang baik seharusnya hanya memuat poin-poin pentingnya saja.
ü Gunakan desain yang menarik.
ü Usahakan menjelaskan 5-10 slide dalam waktu 7-15 menit.
2. Adapun materi
skripsi/tugas akhir harus sudah benar-benar dikuasai di luar kepala sebelum
sidang. Jika diperlukan, buat kertas kecil untuk rangkuman. Hal ini sangat
berguna ketika dipertengahan kamu lupa apa yang ingin kamu sampaikan.
3. Jangan gerogi.
Tawakkal kepada Allah. Kata tawakkal ini lebih tepat dibandingkan dengan
percaya diri. Tawakkal adalah kita mengerahkan usaha dengan maksimal, kemudian
menyerahkan hasilnya kepada Allah Azza wa Jalla.
4. Pastikan
pakaian kamu rapi. Kamu harus mencuci dan menyetrika pakaian kamu beberapa hari
sebelumnya.
5. Kamu harus
menyediakan 1 skripsi untuk pegangan kamu yang sudah diberikan post it pada
bagian-bagian pentingnya. Yakni pada tiap bab dan pada output software.
6. Kamu harus
menyediakan file skripsi beserta file presentasi pada sebuah flashdisk untuk
berjaga-jaga.
7. Ketuk pintu
ketika memasuki ruangan. Ucapkan salam kepada dosen penguji. Perkenalkan diri
sebelum memulai presentasi.
8. Jawab
pertanyaan dan jangan terlihat gugup.
9. Jangan memotong
dosen yang sedang berbicara.
10. Akhiri dengan
penutup dan salam dan rapikan tempat seperti semula.1.
Sekian
tips dari saya. Semoga bermanfaat dan semoga sukses ^^
YASMIN DEODORANT SPRAY NON ALKOHOL
🌸 Menghilangkan bau
badan
🌸 Mengurangi produksi
keringat di daerah ketiak
🌸 Tidak meninggalkan
bekas noda di kulit dan pakaian
🌸 Pakai sekali
insyaaAllah bebas burket seharian
🌸 Aman dipakai muslimah
untuk keluar rumah karena bukan minyak wangi
🌸 Bisa dipakai semua
usia karena bebas alkohol
🌸 Tidak menyebabkan
iritasi dan gatal
🌸 Masa kadaluarsa
panjang
Variant
Deodorant Yasmin
SOFT
-Deo Yasmin yang sedikit
beraroma
-Aromanya kalem (soft) canaile
oil
-Non Alkohol
PURE
-Deo Yasmin yang Non Aroma
alias original
-Variant ini sangat cocok bagi
mereka yang tidak suka wewangian atau alergi parfum
-Sangat cocok pula bagi mereka
yang akan haji/umroh ketika ihrom kita tidak boleh pakai wewangian sama sekali
ROMANTIC
-Deo Yasmin dengan aroma Lux
yang lebih wangi daripada variant SOFT
-Non Alkohol
-Diperuntukkan spesial pasangan
suami istri di dalam rumahnya agar semakin menambah keromantisan dan
keharmonisan
Yasmin Deodorant Spray
Solusi tepat atasi bau keringat
tanpa melanggar syari'at
Rabu, 05 September 2018
KISAH BANI ISRAIL DAN SAPI BETINA
Pada
zaman Nabi Musa ‘Alaihis Salam, hiduplah seorang lelaki tua yang kaya raya dari
Bani Israil. Orang tua ini memiliki banyak harta. Ia memiliki keponakan yang
mengangankan kematiannya untuk mendapatkan warisan harta yang melimpah.
Lelaki Tua Itu Terbunuh
Pada suatu malam, salah seorang keponakannya pergi
menemuinya, kemudian membunuhnya lalu melemparkannya di jalan. Keesokan harinya
orang-orang terbangun, dan mendapati lelaki tua itu telah terbunuh serta
dibuang di jalanan. Keluarganya menangisi kematiannya, sedangkan pembunuhnya
bersembunyi.
Bani Israil pergi menemui Nabi Musa ‘Alaihi Salam, dan
memintanya untuk berdoa kepada Rabbnya agar Allah menunjukkan kepada mereka
pembunuh lelaki tua tersebut. Nabi Musa memohon kepada Allah agar menunjukkan
si pembunuh itu kepada kaumnya. Dengan harapan hal ini akan menjadi bukti
kebenaran atas kenabiannya, dan supaya kaumnya beriman kepada Allah.
Allah Ta’ala memberitahukan kepada
Nabi-Nya, Musa ‘Alaihis Salam, untuk memerintahkan kaumnya agar menyembelih
sapi betina. Selanjutnya mengambil salah satu anggota tubuh tersebut, lalu
memukulkannya ke badan lelaki tua yang terbunuh itu. Sungguh, jika mereka mau
melaksanakan perintah itu, niscaya Allah akan menghidupkan kembali lelaki tua
itu, lali mengungkapkan siapa yang telah membunuhnya.
Banyak Bertanya dan Mempersulit Diri
Bani Israil merasa bingung dengan
perkara yang telah jelas ini, karena pada dasarnya mereka adalah kaum yang suka
banyak bicara, berdebat, dan sedikit bekerja. Mereka suka membebani diri mereka
sendiri dengan berbagai macam permintaan dan pertanyaan. Mereka kemudian
kembali menemui Nabinya dan berkata, “Tidak diragukan lagi hai Musa,
sesungguhnya dengan perkataan mereka, lalu ia menjawab, “...Aku berlindung kepada Allah sekiranya menjadi seorang dari
orang-orang yang jahil.” (Al Baqarah [2] : 67)
Mereka berkata, “Sapi betina yang
bagaimana? Berapa panjangnya, ukurannya, dan bagaimana sifat-sifatnya, kami
ingin tahu lebih banyak tentang sapi ini.” Musa berkata, “Wahai sekalian
kaumku, sesungguhnya Allah memberitahukan kepada kalian bahwa sapi betina itu
tidak tua dan tidak muda, akan tetaoi oertengahan di antara itu. Maka
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” Maksudnya, janganlah kau
buat-buat pertanyaan baru dan menyulitkan diri kalian sendiri!
Akan tetapi, ternyata Bani Israil
kembali bertanya lagi, “Mohonkanlah kepada Rabbmu untuk kami agar Dia
menerangkan kepada kami apa warnanya.” Musa menjawab, “yaitu sapi yang berwarna
kuning tua cantik cenderung kemerahan, yang menyenangkan setiap orang yang
memandangnya, karena ia memiliki bentuk dan warna yang bagus.”
Musa mengira sifat-sifat ini telah
cukup jelas, akan tetapi ternyata Bani Israil kembali mempersulit diri dan
mengajukan pertanyaan baru. Mereka mempersulit diri mereka sendiri dikarenakan
penentangan dan kebodohan mereka.
Mereka kembali bertanya kepada Musa,
“Mohonkanlah kepada Rabbmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami
bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar
bagi kami, dan sesungguhnya kami insyaaAllah akan mendapat petunjuk.”
Musa menjawab, “Sesungguhnya sapi
betina itu adalah sapi yang belum pernah digunakan untuk membajak tanah dan
tidak pula untuk mengairi tanaman, tubuhnya sehat tidak cacat. Warnanya bersih,
tidak bercampur dengan warna lain yang bisa mengubah kecantikan dan bentuk
tubuhnya.”
Sapi Betina Itu Ditemukan dan Disembelih
Bani Israil mulai merasa bahwa
mereka telah mempersulit diri mereka sendiri, karena terlalu banyak tanya dan
berlebih-lebihan. Dari mana mereka akan mendapatkan sapi betina yang memiliki
semua sifat tersebut. Seandainya saja mereka merasa cukup dengan pertanyaan
pertama, niscaya mereka akan mudah mendapatkan sapi betina itu di mana saja,
karena begitu banyaknya. Adapun sapi betina yang memiliki semua sifat ini
diperlukan waktu yang sangat lama untuk mencarinya.
Waktu telah berlalu begitu lama,
sementara Bani Israil masih mencari sapi betina yang memiliki semua sifat yang
ditetapkan Allah bagi mereka. Akhirnya, setelah lama mencari, mereka dapatkan
juga sapi betina itu pada seorang anak yatim yang masih kecil yang mencintai
ibunya dan melaksanakan apa saja yang diperintahkan oleh ibunya. Ia tidak
pernah menyelisihi perintah ibunya sebatas tidak bermaksiat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Allah membalas bakti anak yatim ini
kepada ibunya. Allah mengutus malaikat, dan memintanya agar tidak menjual sapi betina
itu kecuali dengan emas sebanyak bulunya. Maka terjadilah apa yang Allah
kehendaki bagi anak ini. Ia jual sapi betina itu dengan harga yang berlipat
ganda, yaitu sepuluh kali lipat.
Bani Israil kemudian membeli dan
menyembelihnya. Setelah itu, mereka kembali kepada lelaki tua yang terbunuh
itu, lalu memukulnya dengan potongan anggota tubuh sapi betina yang telah
mereka sembalih tersebut. Lelaki tua itu kembali hidup atas seizin Allah dengan
urat leher mengucurkan darah.
Ketika ia ditanya tentang siapa yang
telah membunuhnya, ia menjawab bahwa yang membunuhnya adalah keponakannya. Ia telah
membunuhnya, karena ingin mendapatkan harta yang banyak. Ia kemudian meninggal
lagi seperti semula. Akhirnya mereka menangkap keponakan tersebut, dan
mengqishashnya (membalasnya dengan cara dibunuh).
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah Ini
Demikianlah kisah kebodohan Bani Israil yang malas dalam
menjalankan perintah Allah. Mereka melontarkan banyak pertanyaan, berharap
mendapat kemudahan. Akan tetapi justru mereka semakin kesulitan dalam
menjalankan perintah tersebut.
Di sisi lain dari kisah ini terselip
kisah indah anak shalih yang sangat berbakti kepada orang tuanya, yakni ibunya.
Karena baktinya kepada ibunya, akhirnya Allah karuniakan kehidupan yang menyenangkan.
Di dunia Allah limpahkan kekayaan, sementara di akhirat Allah masukkan ia ke
dalam jannah-Nya.
Oleh karena itu, perhatikanlah
nasihat berikut agar hidup kalian bahagia:
- Kerjakanlah perintah llah apa adanya, tanpa banyak tanya, karena pertanyaan tersebut bisa jadi akan mempersulit diri kalian sendiri.
- Berbaktilah kepada kedua orang tua kalian, niscaya kalian akan bahagia.
- Allah itu Maha Kuasa, jika sudah berkehendak, maka akan terjadi. Contohnya menghidupkan kembali orang yang sudah mati.
Dikutip dari :
Kisah-kisah pilihan dalam Al-Quran
Penulis : Ummu Hanan Dzakariya
Penerbit: Media sholih bacaan anak
islam
Selasa, 04 September 2018
KISAH QARUN
Tahukah kalian siapa itu Qarun? Ia adalah
anak paman Nabi Musa ‘Alaihis Salam, berarti dia saudara sepupu Nabi Musa.
Meskipun saudara seorang nabi, dia seorang yang sombong dan tidak pandai
bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya.
Sangat Kaya Tapi Tidak Bersyukur
Dulunya
dia orang yang shalih, bahkan orang-orang menjulukinya dengan sebutan
“Al-Munawir” (yang bercahaya), karena keindahan suaranya dalam membaca kitab
Taurat. Allah Ta’ala mengaruniakan harta yang banyak kepadanya, bahkan sangat
banyak. Ia menyimpan hartanya di sebuah gudang yang besar lagi banyak
jumlahnya. Kunci dari gudang-gudang ini tidak mampu dipikul oleh beberapa orang
lelaki perkasa sekali pun. Tempat kunci itu dari kulit, hanya mampu dibawa oleh
enam puluh keledai.
Allah
Ta’ala memberikan harta yang banyak kepadanya, sebenarnya untuk menguji, apakah
ia mau bersyukur kepada Allah ataukah justru kufur. Apakah ia bersyukur
sehingga ia berikan hartanya tersebut kepada orang-orang fakir dan yang
membutuhkan, ataukah ia kufur sehingga tidak mau memberikannya kepada
orang-orang yang membutuhkan?
Ternyata
Qarun mengkufuri nikmat-nikmat Allah dan berlaku sewenang-wenang, angkuh, dan
berbuat zhalim terhadap manusia. Ia tidak mau memberikan sebagian hartanya
kepada orang-orang fakir yang membutuhkan
Enggan Menerima Nasihat
Pada
suatu hari beberapa orang shalih datang menemuinya, menasehatinya, dan
mengingatkannya kepada Allah yang telah memberikan semua harta yang dimilikinya
itu. Mereka berkata,“...Janganlah kamu
terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu
membanggakan diri. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagahianmu dari
(kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
(QS Al Qashash [28] : 76-77)
Lalu,
bagaimana Qarun memberikan jawaban atas nasihat orang-orang shalih tersebut?
Dengan sangat congkaknya ia menjawab, “Wahai kaumku, aku tidak butuh nasihat
kalian. Ketahuilah, harta yang kumiliki ini diberikan Allah kepadaku karena aku
memang pantas mendapatkannya. Aku telah mengumpulkannya dengan kerja keras dan
kepandaianku. Dan aku bebas membelanjakannya semauku. Aku akan memberikannya
kepada orang yang ku kehendaki, dan aku akan menahannya dari orang yang
kuinginkan pula.”
Orang-orang
shalih itu baru tahu bahwa Qarun tidak menyukai petunjuk dan setan telah
menguasai hatinya danmenyesatkannya. Maka mereka pun kemudian meninggalkan dan
menjauhinya.
Pawai Kesombongan Qarun
Pada
suatu hari, orang-orang dikejutkan oleh suara pawai besar, genderang, nyanyian,
dan puisi. Pawai ini dipimpin oleh Qarun yang mengenakan perhiasan lengkap,
serta bersikap angkuh. Pakaiannya yang mahal dan panjang yang menyapu tanah,
semakin menambah keangkuhan dan kesombongannya. Pelayan berdiri mengelilinginya,
melayani apa saja yang ia inginkan, dan melakukan apa saja yang ia perintahkan.
Orang-orang berkerumun untuk menyaksikan pawai itu “....Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, ‘Moga-moga
kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun,
sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.” (Al
Qashash [28] : 79)
Akan
tetapi orang-orang yang mencintai Allah dan mengharapkan rahmat-Nya mereka
sadar bahwa sebenarnya Qarun sedang mendapatkan ujian, bahwa harta yang begitu
banyak ini hanyalah ujian dari Allah. Karena Qarun tidak mau memberikan
sebagian hartanya kepada orang-orang fakir miskin yang memang sudah merupakan
hak mereka. Mereka lalu berkata kepada orang-orang yang berkerumun tersebut, “...Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala
Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan
tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar.” (Al
Qashash [28] : 80)
Qarun dan Kekayaannya Ditelan Bumi
Suatu
hari Qarun berjalan bersama pasukannya yang banyak, para pelayan, kendaraan,
dan pakaiannya yang mewah melewati majelis Nabi Musa ‘Alaihis Salam. Saat itu Nabi
Musa ‘Alaihis Salam sedang memberi nasihat dan mengingatkan kaumnya. Ketika
orang-orang melihat Qarun, banyak dari mereka mengalihan pandangan ke arahnya.
Kemudian,
Musa memanggil Qarun seraya bertanya, “Apa
yang menyebabkan dirimu melakukan hal ini?” Dia menjawab, “Hai Musa, jika engkau telah diunggulkan
oleh Allah karena menjadi nabi, maka aku telah dimuliakan dengan harta
kekayaan. Jika kamu mau, keluar dan berdoalah memohon keburukan bagiku, dan aku
juga akan mendoakan keburukan atas dirimu.” Musa berkata, “Siapa yang lebih
dulu berdoa, kamu ataukah aku?” Qarun menjawab, “Aku yang lebih dulu akan
berdoa.”
Qarun
pun mendoakan keburukan bagi Musa, tetapi doanya sama sekali tidak dikabulkan.
Kemudian, Musa bertanya, “Bagaimana, sekarang giliranku yang berdoa?” “Ya,”
jawab Qarun. Maka Allah pun mewahyukan kepada bumi agar menaati perintah Musa.
Musa lantas berkata, “Hai bumi, telanlah mereka!” Bumi langsung menelan mereka
sampai pada lutut, kemudian sampai pada pundaknya.
Selanjutnya
Musa berkata, “Telanlah semua simpanan dan harta kekayaan mereka.” Bumi itu pun
langsung menelannya, sedang mereka dalam keadaan menyaksikannya. Habislah semua
kekayaan yang mereka banggakan, tanpa bekas sedikit pun. Tidak ada seorang pun
yang bisa menolong dan menyelamatkannya.
Orang-orang
melewati rumah Qarun, ternyata mereka tidak mendapati sedikit pun bekasnya.
Qarun berikut istana dan seluruh perbendaharaan hartanya lenyap ditelan bumi.
Mereka terus ditenggelamkan ke bumi, hingga pada hari kiamat nanti mereka akan
sampai pada lapisan yang ketujuh.
Orang-orang
yang mencintai kehidupan dunia menjadi teringat akan perkataan mereka. Lalu mereka
beristighfar kepada Allah dan memuji-Nya atas nikmat-Nya yang begitu banyak.
Mereka bersyukur kepada Allah, karena Dia tidak menjadikan mereka seperti
Qarun.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah ini
- Bertakwalah kalian kepada Allah dalam segala kondisi, baik ketika senang maupun ketika susah. Karena semua itu sebenarnya adalah ujian dari Allah.
- Bersabarlah kalian ketka diuji oleh Allah dengan kesusahan, kesedihan dan kesulitan hidup, dan bersyukurlah ketika kalian mendapatkan kesenangan, kenikmatan dan kemudahan dalam hidup.
- Jangan bersikap sombong, karena orang yang sombong tidak disukai manusia, apalagi Allah.
- Harta dunia hanyalah titipan dari Allah Ta’ala. Dan Allah kuasa untuk memberi atau pun mengambilnya kapan saja yang Allah kehendaki. Jadi, jangan sampai kecintaan kalian terhadap harta dunia mengalahkan kecintaan kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dikutip dari :
Kisah-kisah pilihan dalam Al-Quran
Penulis : Ummu Hanan Dzakariya
Penerbit: Media sholih bacaan anak islam
KISAH ASHABUS SABT
Salah satu umat terdahulu yang dibinasakan oleh Allah adalah sekelompok
manusia yang diberi nama Ashabus Sabt. Mereka adalah orang Yahudi yang
melanggar perintah Allah untuk tidak mencari ikan di hari Sabtu, karena hari
Sabtu adalah hari khusus untuk beribadah kepada Allah.
Larangan Allah di hari Sabtu
Diceritakan bahwa sekelompok warga Yahudi
tinggal di sebuah desa dekat Teluk Aqabah. Desa tersebut bernama Aylah. Mereka
terbiasa mencari dan menangkap ikan di pantai dekat Laut Merah tersebut. Di
tepi pantai Aqabah, terdapat dua berhala bernama Luqaim dan Luqmanah. Setiap
kali hari Sabtu tiba, penduduk desa berburu ikan sembari mendekati dua patung
tak bernyawa tersebut. Hingga suatu hari, Allah pun menurunkan larangan bagi
penduduk desa untuk menangkap ikan di hari Sabtu.
Allah pernah memerintahkan
mereka beribadah pada hari Jumat. Namun, mereka lebih menyukai hari Sabtu.
Mereka beralasan bahwa hari Sabtu adalah hari terakhir Allah menciptakan segala
sesuatu. Akhirnya, ditetapkanlah bagi mereka hari Sabtu sebagai hari beribadah,
dan diharamkan untuk melakukan segala macam usaha pada hari tersebut.
Tidak berapa lama Allah
pun menguji ketakwaan dan iman mereka. Maka Allah memerintahkan ikan-ikan untuk
berkumpul pada hari Sabtu dan menghilang di selain hari Sabtu. Alhasil, beragam
jenis ikan lezat yang menggiurkan berdatangan ke tepi pantai. Tak hanya itu,
ikan-ikan pun berkumpul di sekitar Luqaim dan Luqmanah. Namun, pada hari Ahad
hingga Kamis, ikan-ikan menjauh dari tepi laut. Untuk mendapatkan seekor saja, perlu
usaha keras dan susah payah.
Melanggar Larangan Allah
Menghadapi godaan tersebut, beberapa penduduk
desa menahan diri dan memilih menjalankan perintah Allah. Sementara, sebagian
besar lain tergoda bisikan perutnya, dan berpikir bagaimana cara mendapatkan
ikan di hari terlarang itu. Ada pula beberapa warga lain hanya berdiam diri
dalam kegalauan, tak melakukan apa pun.
Godaan para setan pun berhasil menguasai akal
pikiran orang-orang Yahudi. Sekelompok warga pun menemukan cara menyiasati
perintah Allah. Mereka berencana menggali telaga atau kolam di tepi laut agar
ikan-ikan itu terperangkap di dalamnya pada hari Sabtu, lalu pada hari
berikutnya mereka dapat mengambil dan memakannya.
Sepakat, mereka pun berbondong-bondong menuju
tepi laut pada Jumat sore, kemudian menggali kolam perangkap ikan. Pada hari
Sabtu, mereka beribadah dan tak mengail ikan ke laut. Saat pasang, air laut
akan menggenangi kolam secara sendirinya. Ikan-ikan pun ikut terperangkap ke
dalam kolam tersebut. kemudian saat air laut surut, ikan tetap berada di kolam
tersebut. Keesokan harinya, pada hari Ahad, orang-orang Yahudi pun mendapati
kolam mereka penuh berisi ikan-ikan.
Melihat tingkah licik para pembangkang,
beberapa warga yang terdiri dari ulama Yahudi dan orang shalih pun marah dan
geram. Mereka menasehati para pelanggar larangan di hari Sabtu untuk bertaubat
dan kembali mematuhi perintah Allah.
Namun, bukan hanya ditentang oleh para
pelanggar, beberapa warga yang sebelumnya hanya berdiam diri pun ikut menentang
orang-orang beriman yang shalih. Mereka tidak ikut membuat perangkap kolam,
namun mereka tidak senang para penasihat memberi peringatan bagi para
pelanggar.
Mereka diubah Menjadi Monyet
Akhirnya para ulama dan orang shalih tersebut
pun bermaksud meninggalkan desa. Nasihat mereka tak lagi didengar apalagi
berguna bagi para pembangkang perintah Allah. Hingga keesokan harinya, mereka
merasa janggal dengan suasana sepi desa mereka. Tak ada keramaian atau pun
aktivitas warga. Sejak pagi hari, tak satu pun warga yang keluar rumah. Mereka
pun mengutus salah seorang pria untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Memasuki desa, pria utusan tersebut
tercengang dengan kondisi desa yang sunyi senyap layaknya wilayah tak
berpenghuni. Ia pun mengetuk pintu salah seorang warga, tak ada jawaban. Ia
kemudian menintip jendela rumah dan melihat penghuninya bukan manusia,
melainkan monyet-monyet. Tak percaya dengan apa yang dilihat, pria itu pun
menuju rumah lain. Dua, tiga, sampai sepuluh rumah, namun hasilnya sama. Desa
pesisir tersebut menjelma menjadi desa para monyet.
Itulah nasib orang-orang yang melanggar
larangan Allah. Semua diadzab diubah menjadi monyet, kecuali yang mau amar ma’ruf
nahi munkar, yaitu menasehati agar mengerjakan kebaikan dan mencegah dari
perbuatan yang dilarang.
Jadi, manusia pada waktu itu terbagi menjadi
tiga kelompok. Kelompok pertama, yaitu yang melanggar perintah Allah dan tetap
menangkap ikan. Kelompok kedua, yakni yang melarang kelompok pertama menangkap
ikan. Kemudian kelompok ketiga, ialah yang berdiam diri, tidak mau mengingatkan
teman-teman mereka yang melanggar larangan Allah. Adapun kelompok yang diadzab
menjadi kera adalah kelompok satu dan tiga. Sedangkan kelompok kedua
diselamatkan oleh Allah.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah ini
1. Berusahalah untuk selalu menaati perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Orang yang berbuat dosa, ia akan mendapatkan hukuman dari Allah di
dunia ini dan juga kelak di akhirat nanti.
3. Nasihatilah temanmu jika mereka berbuat salah. Jika engkau diam,
engkau juga bisa ikut terkena hukuman, jika Allah menghukumnya di dunia ini.
Dikutip dari :
Kisah-kisah pilihan dalam Al-Quran
Penulis
: Ummu Hanan Dzakariya
Penerbit: Media sholih bacaan anak islam
Langganan:
Postingan (Atom)