Makalah Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan Kegelisahan
Disusun Oleh: Kelompok 2
Ayu Faradilla (21213538)
Dewi Tiara Wati (22213303)
Fajar Widianto (23213172)
Fathia Auliannisa (23213288)
M. Prayogo Pambudi (26213065)
Vinnike Hermawanty (29213869)
Kelas 1EB23
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma 2013-2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat izin-Nya kami masih diberikan kesehatan dan kemampuan untuk memberikan ide-ide ini ke dalam sebuah makalah dan dapat berbagi dengan para pembaca.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami hubungan manusia dengan kegelisahan, yang kami sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun dengan penuh rintangan, baik yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari kesempurnaan hanya milik Tuhan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini dan penulisan makalah ini di masa yang akan datang.
Bekasi, 9 Januari 2014
Penyusun
Bab I
Pendahuluan
Kegelisahan merupakan bagian hidup dari manusia. Setiap manusia pasti pernah merasakan kegelisahan. Kegelisahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Kegelisahan pada kenyataannya sangatlah dekat dengan kehidupan manusia. Kegelisahan janganlah dibesar-besarkan karena akan berdampak buruk pada psikis manusia.
Latar Belakang
Kita semua adalah manusia biasa yang kadang kala merasakan kegelisahan. Kegelisahan dalam hidup kami-lah yang mendorong kami membuat makalah ini, sebab hubungan manusia dan penderitaan sangatlah erat. Kami berharap pembaca dapat meminimalisir kegelisahan setelah membaca makalah yang membahas tentang kegelisahan ini.
Tujuan Penulisan
Kami membuat makalah ini agar pembaca dapat memahami dan menghayati kenyataan-kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dengan berbagai macam kegelisahan, pengaruh serta sebab yang ada.
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu khawatir, tidak senang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Menurut Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
a. Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk meneelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
b. Kecemasan neorotis (syarat)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dcngan lingkungan.
(2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
(3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
c. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kna scndiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain. atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, sombong.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian :
Bermacam-macam penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalaupun ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Kompulasi adalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Histeria adalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitarya jelek.
b. Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusini orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan penderita.
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. lni nampak pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, tennenung, menyendiri.
H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bab III
Penutup
Kesimpulan Setiap manusia pasti pernah merasakan penderitaan, kegelisahan. Ada tiga tingkat kegelisahan yaitu kegelisahan besar, sedang, dan kecil. Tolak ukur ketiganya tergantung pada jangka waktu dan bagaimana cara manusia menanggapi kegelisahan tersebut.
Saran
Sebagai manusia sebaiknya kita meminimalisir kegelisahan dengan cara mendekatkan diri kepada tuhan sedekat-dekatnya. Jangan sampai pendirian kita digoyahkan oleh rasa kegelisahan. Bersikaplah tenang agar semua hal menjadi lebih mudah.
Daftar Pustaka
Sumber: http://anwarabdi.wordpress.com/2013/06/01/manusia-dan-kegelisahan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar