Minggu, 24 Februari 2019

Financial Literacy

RESUME KULWA LITERASI KEUANGAN

🍁Profil Narasumber🍁
Beliau bernama: Oky Agbas (nama panggilan Pak Oky atau Mas Oky)

Tinggal di Kudus, beliau owner perusahaan kecap dan syrup ternama di Pantura (Kudus, Demak, Rembang dan sekitarnya)

Di Yasmin beliau sudah menjadi distributor sejak awal dibuka distributor, yang sebelumnya juga agen.

Ahli di bidang keuangan, sekaligus praktisi keuangan.

LITERASI KEUANGAN

Ngomong2 soal Financial, biasanya orang lgsg membayangkan pada Angka2

Dan tidak sedikit yg alergi lihat angka

Padahal Financial Literacy itu adalah (kalau boleh sy berijtihad) Fardhu 'Ain 😅

 Yaitu keahlian yg WAJIB dimiliki oleh SETIAP orang

Nah, pertanyaannya, apakah Financial Literacy itu?

Apakah FL itu istilah yg digunakan hanya utk LAPORAN KEUANGAN SEBUAH USAHA?

Sblm dijawab, mari kita ketahui dulu, ap itu definisi dr Financial Literacy

Utk membahas sebuah mslh, kita harus sepakati dulu definisinya Financial itu artinya KEUANGAN

Literacy itu artinya BUKU / LITERASI ( secara bahasa)

Nah scr istilah keuangan, FINANCIAL LITERACY itu diartikan dengan KECERDASAN KEUANGAN

Jadi AYASers yg luar biasa semua, Cakupan FL itu tdk hanya di bidang usaha sj

Ilmu FL (Kecerdasan Keuangan) itu meliputi semua lini dan semua umur


Mau anak2, dewasa, org tua, mau Pengusaha, pribadi, koorporat, SEMUANYA butuh ilmu yang bernama FINANCIAL LITERACY

Nah, sayangnya, ilmu yang sgt penting ini sangat jarang diajarkan kepada anak",

 *lha gimana mau ngajarin? Diri sendiri saja tidak melek soal finansial (kecerdasan keuangan ini)


Dan mnrt fakta yg ada, org yg melek keuangan itu sgt sedikit

Mnrt survei OJK, HANYA 19% emak2 yg sadar atau melek financial

 Sekarang, seberapa penting sih kecerdasan keuangan itu?


Berikut sy jelaskan beberapa argumennya


Yg pertama kita sbg seorang muslim & muslimah, tentunya Buku Panduan kita yg menjadi acuan pertama

Dan Alasan utama menurut saya adalah, alasan agama

Sebab dalam agama kita; Islam, ada kewajiban menunaikan Zakat. Yang mana zakat ini ada nishob (batas minimal terkena kewajiban)


 Bayangkan jika kita tidak punya catatan/record keuangan kita (baik keuangan pribadi maupun keuangan bisnis), bagaimana bisa kita mampu menghitung secara tepat besaran zakat yang akan kita keluarkan?

 Sebagian mgkn bilang, "walah mas, wong penghasilanku wae seh sitik, masih sedikit. Toh belum menyentuh nishob zakat jg."

Nah ini mindset yg sesat 🤫

Kesesatannya adalah:

1. Justru kita hrs melatih diri ketika msh uang kecil. Sebab kalau ngelola yg kecil sdh bagus, insyaAllah yg besar akan rapih jg.

2. Apa iya, kita ga ingin bisa ngeluarkan zakat? Justru kita hrs meminta sm Allah agar dijadikan salah satu org yg mampu mengeluarkan zakat.

Yg kedua alasan utama kita harus melek finansial (baik pribadi maupun usaha) adalah, krn kelak di akhirat semua akan dipertanyakan..

Dan salah satu pertanyaannya adalah, Uang/Harta yg kita dapat itu dari mana dan untuk apa?


Mnrt pemahaman sy, pertanyaan dr mana & utk apa itu menunjukkan betapa pentingnya kita harus rinci mengetahui

Sekarang, ini tanggungjawab sbg personal atau masing2 orang


Lalu bagaimana kalau kita sdh berumahtangga 🤔

*Pada kepikiran ga, seberapa berat pertanggungjawabannya 🤪


Sendiri saja kita wajib melaporakan atau membuat LPJ kepada Allah..

Nah ini uang 2 orang, dijadikan satu dikelola bersama..

Belum lagi mengelola usaha jg..

Sblm membahas keuangan perusahaan, kiranya sy perlu membahas sdkt ttg keuangan pribadi (dlm hal ini keuangan keluarga bagi yg sdh berumahtangga)

🌻Dalam mengelola keuangan keluarga, ada 4 model scr umumnya :

 1. Type Sendiri - Sendiri


Yakni, suami & istri mengelola keuangannya sendiri2 tanpa mencampur penghasilan keduanya.

Ini biasanya pasangan yg sblm menikah sdh pny pengahasilan masing2.

Kekurangan type ini, adalah rawan konflik keluarga. Karena tidak adanya transparansi


2 .Type Suami Sayang Istri 🤭
Yakni oleh suami, sang istri diminta tidak usah bekerja, dan di rumah sj. Semua kebutuhan dan keinginan istri, akan dipenuhi suami.

Type nmr 2 ini Di samping suami tdk meminta istri bekerja, suami juga memasrahkan penuh pengelolaannya kpd istri

Oleh krn itu, sy pakai istilah Suami sayang istri

Krn bener2 model ini suami ingin memanjakan istri

3. Type Kepala Keluarga

Yakni, keuangan PENUH diatur oleh suami. Mulai dr penganggaran, sampai dg jatah pengeluaran.

Sedangkan istri hny sbg pelaksana, menggunakan uang..


4. Type 1 keranjang

 Yakni, Uang suami & Uang istri dijadikan satu, dan digunakan bersama-sama utk memenuhi kebutuhan. Dan pengelolaannya ditunjuk 1 orang yg dianggap lbh kompeten (bisa istri, bisa suami)

Nah dr keempat type ini, silakan dipilih yg sesuai 😃

 Kabar kurang baiknya, kebanyakan dari kita, saat menikah, TIDAK MEMBAHAS masalah cara mengelola keuangan rumahtangga

 Terkadang dg alasan, mencintaimu tanpa syarat, akhirnya Sang Istri bilang, "sy sbg makmum, ngikut aj." 😅

 Naaaaah, saat kebutuhan mulai bnyk, dg hadirnya buah hati, bayar sekolah, tuku popok, mulai deh mencintaimu tanpa syarat nya ilang 🤣

Belum lagi kalau ditanya suami, "Mah, Uangnya masih berapa?" (Ini pertanyaan yg umum dan sering dilontarkan para suami kpd istri)

 Padahal pertanyaan ini sgt sensitif bagi istri 😅

*Dasar bapak2 emang ga peka🤭

 Mengapa pertanyaan ini jadi sensitif, krn seolah-olah istri ditanya, "Duitnya habis dipakai apa saja?"

 Selanjutnya, bagimana pandangan Islam soal keuangan rumahtangga

 Memang ada istilah Uang Suami Uang bersama, Uang Istri mutlak uangnya istri

 Dan ini terus terang yg sy terapkan jg di keuangan keluarga

Meskipin ada istilah ini, TETAPI bukan berarti Apa2 yang dimiliki suami, adalah otomatis milik istri

 Krn dlm islam, suami & istri itu pny hak kepemilikan masing

 Buktinya adalah hukum mslh Waris..

Bahwa suami bs dapat warisan dr istri, begitu jg sebaliknya, istri bs dpt warisan dr suami..

 Konsekuensi mslh kepemilikan ini, YANG PERLU DIGARISBAWAHI adalah masing2 Suami maupun Istri punya kewajiban mengeluarkan zakat apabila harta yg dimilikinya sdh memenuhi Nishob nya..

 Lagi2 ini diperlukan soal Penghitungan/Laporan keuangan, agar bs tepat penghitunganny

Nah bagaimana langkah kita bisa membukukan laporan keuangan?

KUNCI mengelola KEUANGAN adalah satu kata, yaitu: CATAT!

ayat terpanjang dalam al-Quran, (silakan dicheck al-Baqarah:282) adalah membahas tentang catat-mencatat atau administrasi

 Berarti yg menyuruh kita mencatat siapa?

Jawabnya adalah ALLAH

Brarti jika kita tertib men CATAT setiap transaksi (baik pribadi maupun usaha) itu bernilai ibadah loh 😎🤩😎
(1 nota 1 ibadah)

"Trus dicatat di mana, mas?"

 Media yg sgt dekat dg kita saat ini, adalah GADGET atau SMARTPHONE

 *Kalau dulu pakai kertas atau buku 2 kolom

"Kalau kita punya usaha jg mas, kita nyatetnya jadi satu atau musti dipisah?"
 Jawabnya WAJIB dipisah 🧐

"Dosa kalau dicampur, mas?"

 "ADALAH DOSA BESAR (DALAM KECERDASAN KEUANGAN) JIKA KITA MENCAMPUR ANTARA KEUANGAN KELUARGA DENGAN KEUANGAN USAHA"
Maka mulai sekarang, "PISAHKAN"

 "Lalu apa keuntungan kita kalau kita disiplin mencatat mas?"

Keuntungannya banyak

 Salah satunya adalah kita akan tahu posisi diri kita..

Kalau kita disiplin mencatat:

Di usaha > kita akan bisa mengevaluasi dan mendiagnosa sedini mgkn KESEHATAN usaha kiat

Di keluarga > kita akan bisa mengevaluasi, apakah ada pemborosan dlm pengeluaran, dan bisa mengatur penuh berapa yg mau disisihkan

Dan kunci KECERDASAN KEUANGAN atau FINANCIAL LITERACY adalah CATAT-PISAHKAN-EVALUASI

 Digarisbawahi:

CATAT-PISAHKAN-EVALUASI

🌻 SESI TANYA- JAWAB🌻

▶Q: Apakah ada software?

A: Buwanyak sekali. Dan ini akan sy share insyaAllah saat workshop

Q: Workshopnya kapan?
A: tanya Bu Setya 😂

 InsyaAllah di workshop nanti, sy share aplikasi yg ramah-emak2
Cukup pakai HP

 ▶Q : Bolehkah uang bisnis digunakan utk keperluan keluarga?

A : Tidak boleh. Jika terpaksa, HANYA boleh meminjam. Alias hutang kpd uang bisnis dg dicatat dan dikasih tanggal jatuh tempo demi melatih kedisiplinan.

Ingat: *CATAT-PISAHKAN-EVALUASI

 ▶Q : Cara praktis pembukuan singkat?

A : "Pakai aplikasi yg langsung ada rekap keuangannya"

 ▶Q : "menerapkan disiplin dlm pencatatan, tapi komentar suami, "PELIT". Bagaimana solusinya?

A : Mengelola keuangan keluarga itu sama persis dg mengelola keuangan Bisnis. Sama di sini dari segi HARUS SEVISI. Harus ada kesepakatan. Termasuk kesepakatan Cara Mengelola Keuangan. Selama tidak ada kesepakatan kedua belah pihak, akan menghambat menuju ke sebuah tujuan/goal.

▶Q : "Kalau tidak bisa membayar hutang ke bisnis sendiri bagaimana?"

A : Dalam mslh pencatatan hutang, ada istilah PEMUTIHAN. Yang berarti hutang dibebaskan. Dengan syarat tidak boleh sering dan alasan masuk akal (misal benar2 kondisi ekonomi lagi merayap)

Tp apa kemudian dg dalih kerja utk mencukupi kebutuhan keluarga lantas UANG MODAL USAHA dipakai utk membiayai kebutuhan?

Kalau usaha sampai kehabisan modal, berarti ada yg salah dlm bisnisnya..

Dan bisnis itu ada 4 pilar atau 4 indikator:
1. Pilar Keungan
2. Pilar Marketing
3. Pilar SDM
4. Pilar Operasional

Bisa ditela'ah dulu mana sumber permslhn nya

▶Q : "Kalau tidak bisa membayar hutang ke bisnis sendiri bagaimana?"

A : Dalam mslh pencatatan hutang, ada istilah PEMUTIHAN. Yang berarti hutang dibebaskan. Dengan syarat tidak boleh sering dan alasan masuk akal (misal benar2 kondisi ekonomi lagi merayap)

➖➖➖➖➖

Ini SOLUSI utk yg msh  start up bu 😬 krn memang kebutuhan dg omzet msh lbh besar kebutuhannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar