MAKALAH
IBD (Ilmu Budaya Dasar)
Manusia
dan Keindahan
Nama Kelompok :
Ayu faradilla (21213538)
Dewi tiara wati (22213303)
Fajar Widianto (23213172)
Fathia auliannisa (23213288)
Muhammad prayogo pambudi (26213065)
Vinnike Hermawanty (29213869)
KELAS
1EB23
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA 2013-2014KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menolong
hamba-Nya menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang keindahan,
yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “MANUSIA DAN KEINDAHAN”. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis sangat menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini dan
penulisan makalah di masa yang akan datang
Bekasi,
30 Oktober 2013
Penyusun
BAB 1
Pendahuluan
Manusia pada dasarnya menyukai keindahan, mempunyai rasa ketertarikan
kepada keindahan, dan menginginkan sesuatu agar indah dipandang atau dilihat. Manusia
memiliki selera akan keindahan yang berbeda-beda. Perbedaan itu lah yang menciptakan
beragam jenis keindahan yang berbeda-beda. Keindahan dapat dirasakan dan dapat diciptakan.
Latar Belakang
Kami membuat tulisan ini karena memaparkan mengenai keindahan karena
dalam lingkungan sudah sepatutnya kita mengetahui tentang manusia dan keindahan
agar kita semua dapat menyesuaikan diri di dalam ataupun diluarnya.
Tujuan Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan tujuan untuk membantu masyarakat
pada umumnya dan teman teman mahasiswa pada khususnya, dalam hal pembelajaran ilmu
budaya dasar agar kita semua dapat mengetahui yang belum kita ketahui.
Metode penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan cara mengambil sumber dari
beberapa buku dan melalui internet. Kami mendapat beberapa kesulitan saat
membuat tulisan ini, seperti saat mencari bahan. Akhirnya kami dpat
menyelesaikan tulisan ini tepat waktu. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
BAB II
Pembahasan
Pembahasan
A.
Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari
kata indah yang berarti bagus, cantik, dan elok. Keindahan identik dengan
kebenaran. Segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun
kelihatannya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya
tidak indah. Keindahan bersifat universal, yaitu keindahan yang tak terikat
oleh selera perorangan, waktu, tempat, atau daerah tertentu.
B.
Membedakan Antara Keindahan Sebagai
Suatu Kualitas Abstrak Dan Sebagai Sebuah Benda Tertentu Yang Indah
Keindahan sebagai suatu
kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang
kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan
sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang
keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat
dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan
yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak
di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili
keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh
masyarakat.
Contoh keindahan dalam
bentuk benda:
1)
Secara alami : Manusia menaruh rasa
kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
2)
Buatan tangan : Karya seni yang memiliki
nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Menurut cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Menurut cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
C.
Keindahan yang Seluas-luasnya
1) keindahan
dalam arti luas
Pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang
didalamnya mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
1. Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah
hukum yang indah;
2. Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan
sesuatu yang selain baik juga menyenangkan;
3. Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran. Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
3. Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran. Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
• Keindahan
seni
Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari
hasil karya seseorang tehadap seni. Seni sering sekali menjadi penghubung
keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan
menikmati keindahan itu lewat seni.
•
Keindahan alam
Keindahan alam adalah
keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa
dinikmati oleh penglihatan kita.
•
Keindahan moral
Keindahan moral
adalah keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari.
•
Keindahan intelektual
Keindahan intelektual adalah
pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.
2) Keindahan dalam arti estetis murni
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut
pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang
dicerapnya.
3) keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya
dengan penglihatan
keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni
berupa keindahan dari bentuk dan warna. Contohnya:
1. keindahan dilihat dari
penglihatan
Pernahkan anda merasa takjub akan suatu hal atau
sebuah objek yang
Anda lihat? misalnya adalah lukisan perjamuan terakhir yang dibuat oleh seorang pelukisa terkenal bernama Leonardo da vinci. Lukisan yang dibuatnya mengisahkan tentang makan malam perjamuan antara Yesus dan 12 muridnya. Perjuangan pelukis itu sungguh sangat mengesankan. Mencari objek dari lukisannya sangatlah susah.
Namun sungguh menkajubkan keindahan dari lukisan itu sampai sekarang masih bisa dinikmati sampai sekarang. Bukankah demikian?
Anda lihat? misalnya adalah lukisan perjamuan terakhir yang dibuat oleh seorang pelukisa terkenal bernama Leonardo da vinci. Lukisan yang dibuatnya mengisahkan tentang makan malam perjamuan antara Yesus dan 12 muridnya. Perjuangan pelukis itu sungguh sangat mengesankan. Mencari objek dari lukisannya sangatlah susah.
Namun sungguh menkajubkan keindahan dari lukisan itu sampai sekarang masih bisa dinikmati sampai sekarang. Bukankah demikian?
2. keindahan yang bisa
didengar
Musik adalah suatu hasil dari karya seni. Musik
merupakan ungkapan dari perasaan seseorang yang sering kali manusia itu sendiri
tak menyadarinya. Contohnya musik yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaries
indonesia seperti nike ardila(almh), chrisye(alm), titiek puspa, dan banyak
lagu. Musik yang mereka ciptakan dan sering ditembangkan sampai dengan saat ini
masih didengarkan dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, itu bukti
bahwa hasil karya seni bisa juga dinikmati keindahannya dengan pendengaran.
Bukan hanya penglihatan.
D. Nilai Estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie
menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya.
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related
Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah
realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu
(oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak
kebenarannya.
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan
obyektif.
Nilai Estetik timbul dari seberapa indah suatu objek yang di lihat oleh kita, Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat. Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut.
Nilai Estetik timbul dari seberapa indah suatu objek yang di lihat oleh kita, Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat. Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut.
Nilai Estetika biasa nya ada pada
bidang/dunia seni, karna seni merupakan salah satu dunia yang selalu
menghadirkan keindahan dalam setiap kali kita merasakan nya, pada seni Nilai
Estetik sangat di butuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan ketika
mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penonton. Bidang seni erat kaitan
nya dengan nilai Estetik, sebagai contoh bidang pada seni yang membutuhkan
nilai Estetik yaitu bidang musik, di bidang musik sangat di butuhkan keindahan.
Ketika musik dimainkan barulah musik itu di nilai dan memiliki nilai Estetik.
Mengartikan Keindahan mungkin tidak hanya dari satu sisi, tetapi keindahan bisa
kita lihat dan/ataupun merasakan bagaimana sebuah keindahan itu datang,
keindahan tidak hanya dilihat dari Nilai Etetik ataupun nilai-nilai lainnya,
namun kita dapat melihatnya alasan mengapa keindahan itu ada.
E.
Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Nilai
Intrinsik
Unsur
intrinsik adalah hal-hal atau informasi, refrensi atau bahan-bahan dasar yang
terkandung dalam sebuah karya hingga karya itu tercipta secara utuh. Unsur
intrinsik dalam suatu objek, bisa berupa apa saja yang membentuk objek
tersebut.
Lawan
dari intrinsik adalah ekstrinsik. Yaitu, hal-hal atau informasi, refrensi atau
materi dasar di luar karya tersebut yang ikut mendukung terciptanya sebuah
karya. Biasanya unsur ekstrinsik ini berkaitan dengan gejolak atau situasi
jaman yang mempengaruhi si seniman dalam menciptakan karyanya itu.
Nilai
ekstrinsik hanya bisa dirasai oleh jiwa, intuisi dan naluri dengan pendekatan
ilmu, filsafat, kebudayaan dan sisi pribadi individu. Berbeda dengan nilai
intrinsik yang lebih kepada penilaian berdasarkan pada apa yang terlihat saja
oleh mata dan imajinasi seseorang, tanpa mempertimbangkan aspek lain. Dengan
kata lain nilai intrinsik adalah nilai-nilai yang berasal dari penilaian panca
indera yang hanya berdasarkan pada logika.
Contoh :
1) Puisi,
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut
nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui
(alat benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik.
2) Tar i, tarian
Kecak dari Bali suatu tarian yang halus
segala macam jenis pakaian dan gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.
F. Pengertian
Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Kontemplasi adalah memandang jauh ke depan demi mendapatkan arah dan kemungkinan
tindakan lain (antisipasi) yang lebih bermakna. Ketika akan melakukan suatu
aksi, misalnya saja menyusuri sungai, atau mendaki gunung, dalam benak, kita
sudah melakukan gladi resik perjalanan. Kita membayangkan kemungkinan
pengalaman yang akan kita dapatkan ke depan. Membayangkan jalan-jalan yang akan
dilalui, rintangan-rintangan yang mungkin menghalangi dan memikirkan antisipasinya
apa.
Kontemplasi
itu berarti memberi perhatian penuh pada sesuatu obyek. Sangat penting bagi
manusia untuk memberikan kesempatan kepada dirinya untuk berhenti, dan
mengkonsentrasikan diri kepada setiap obyek. Mengamatinya, tanpa memikirkannya,
dan kemudian menemukan keindahan di dalamnya yang akan membawa manusia pada
rasa syukur yang besar kepada realitas tertinggi. Tetapi, lebih penting lagi
untuk mendisposisikan diri pada suatu kecenderungan diri untuk selalu memiliki
kesadaran mendalam akan suatu obyek. Melihat dengan sungguh, merasa dengan
sungguh. Lebih pada pemaksimalan daya indera dan rasa, bukan pada pemikiran.
Karena pemikiran manusia sudah dipenuhi dengan hal-hal yang begitu banyak,
bervariasi, penuh dengan ide-ide hasil dari konstruksi kenyataan sosial,
konformitas, serta program-program (yang seringkali superficial) yang jika
manusia hindari akan menimbulkan ketakutan-ketakutan yang akhirnya membawa
manusia kembali sibuk berkutat dengan ‘kepalanya’.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau
tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka
tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda sesuai dengan intuisi
dari masingmasing individu.
G.
Teori-Teori dalam Renungan
Renungan
berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Biasanya manusia
akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung
untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan,
teori metafisik dan teori psikologis. Renungan adalah hasil dari merenung.
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, diantaranya :
1. Teori
Pengungkapan
Dalil
dari teori ini adalah ” Arts are in expression of human feeling ” ( seni adalah
merupakan ungkapan dari perasaan manusia ).
2. Teori
ekspresi
yang
paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya
yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris ” Aesthetic as Science of
Expression and General Lingusitic “. Beliau menyatakan bahwa ” art is
expression of impressions ” (seni adalah ungkapan dari kesan-kesan). Expression
sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh
melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images).
Menurut Leo Tolstoi kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Menurut Leo Tolstoi kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
3. Teori
Metafisik
Teori
yang bersifat metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal
dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik filsafati,
konsepsi keindahan dan teori seni. Sesuai dengan metafisika Plato yang
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi.
Pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan
semu yang mirip realita ilahi itu.
Contoh : Plato mengemukakan ide ke-ranjangan yang abadi, asli indah dan sempurna ciptaan Tuhan. Dan kemudian tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya ke dalam lukisan.
Contoh : Plato mengemukakan ide ke-ranjangan yang abadi, asli indah dan sempurna ciptaan Tuhan. Dan kemudian tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya ke dalam lukisan.
Dalam
zaman modern suatu teori seni lainnya yang bercorak metafisis dikemukakan oleh
filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk
dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan
(will) yang sementara.
Dengan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
4. Teori
Psikologis
Suatu
teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh
Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut
Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play
impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni semacam permainan yang
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya
kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan
untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian
menciut karena disia-siakan.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
BAB
III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari penjelasan dan study kasus diatas, kesimpulan
saya bahwa keindahan itu adalah konsep abstrak yang bisa diketahui dengan
bantuan objek sebagai penghubung. Objek yang paling nyata adalah hasail karya
seni seseorang. Hasil karya seni sangatlah banyak. Bisa berupa objek yang
dilihat bisa juga objek yang hanya bisa didengar dan diamati.
Bagian dari keindahan sangatlah luas, ada keindahan
alam, keindahan intelektual, keindahan seni, dan keindahan moral. semua itu
adalah perwujudan keindahan yang terhubung dengan objek tertentu.
Pengimplementasian keindahan yang ada pada objek itu sendiri tergantung dari
sudut pandang kita sebagai manusia, dimana semua itu tergantung dengan selera
dan keinginan kita sendiri.
B.
Saran
Keindahan yang ada patutlah kita jaga bersama,
misalnya keindahan alam kita, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saja tidak
cukup, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga dan melestarikan semua keindahan
yang diberikan kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.org
http://agnezkembaren.wordpress.com/category/ilmu-budaya-dasar/
http://sherlyoctz.blog.com/2010/05/19/5-manusia-dan-keindahan/
http://agnezkembaren.wordpress.com/category/ilmu-budaya-dasar/
http://sherlyoctz.blog.com/2010/05/19/5-manusia-dan-keindahan/
id.wikipedia.org/wiki/Estetika
http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/nilai-etetik-estetik-dan-estetika.html
http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/nilai-etetik-estetik-dan-estetika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar