Rabu, 30 Oktober 2013

Manusia dan Keindahan

MAKALAH IBD (Ilmu Budaya Dasar)
Manusia dan Keindahan


Nama Kelompok    :
Ayu faradilla (21213538)
Dewi tiara wati (22213303)
Fajar Widianto (23213172)
Fathia auliannisa (23213288)
Muhammad prayogo pambudi (26213065)
Vinnike Hermawanty (29213869)

  
KELAS 1EB23
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2013-2014


KATA  PENGANTAR
           Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang keindahan, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “MANUSIA DAN KEINDAHAN”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis sangat menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini dan penulisan makalah di masa yang akan datang
                        Bekasi, 30 Oktober 2013

                                                                                                      Penyusun


BAB 1
Pendahuluan
Manusia pada dasarnya menyukai keindahan, mempunyai rasa ketertarikan kepada keindahan, dan menginginkan sesuatu agar indah dipandang atau dilihat. Manusia memiliki selera akan keindahan yang berbeda-beda. Perbedaan itu lah yang menciptakan beragam jenis keindahan yang berbeda-beda. Keindahan dapat dirasakan dan dapat diciptakan.

Latar Belakang
Kami membuat tulisan ini karena memaparkan mengenai keindahan karena dalam lingkungan sudah sepatutnya kita mengetahui tentang manusia dan keindahan agar kita semua dapat menyesuaikan diri di dalam ataupun diluarnya.

Tujuan Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan tujuan untuk membantu masyarakat pada umumnya dan teman teman mahasiswa pada khususnya, dalam hal pembelajaran ilmu budaya dasar agar kita semua dapat mengetahui yang belum kita ketahui.

Metode penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan cara mengambil sumber dari beberapa buku dan melalui internet. Kami mendapat beberapa kesulitan saat membuat tulisan ini, seperti saat mencari bahan. Akhirnya kami dpat menyelesaikan tulisan ini tepat waktu. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.


BAB II
Pembahasan

A.  Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, dan elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatannya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan bersifat universal, yaitu keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat, atau daerah tertentu.

B.   Membedakan Antara Keindahan Sebagai Suatu Kualitas Abstrak Dan Sebagai Sebuah Benda Tertentu Yang Indah

Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
1)      Secara alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari  Yang Maha Kuasa.
2)      Buatan tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.
Menurut cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.

C.   Keindahan yang Seluas-luasnya
1)   keindahan dalam arti luas
Pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
1. Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah hukum yang indah;
2. Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan;
3. Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran. Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
 Keindahan seni
Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni. Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
• Keindahan alam
Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita.
• Keindahan moral
Keindahan moral adalah keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari.
• Keindahan intelektual
Keindahan intelektual adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.
2)   Keindahan dalam arti estetis murni
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
3)   keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna. Contohnya:
1. keindahan dilihat dari penglihatan
Pernahkan anda merasa takjub akan suatu hal atau sebuah objek yang
Anda lihat? misalnya adalah lukisan perjamuan terakhir yang dibuat oleh seorang pelukisa terkenal bernama Leonardo da vinci. Lukisan yang dibuatnya mengisahkan tentang makan malam perjamuan antara Yesus dan 12 muridnya. Perjuangan pelukis itu sungguh sangat mengesankan. Mencari objek dari lukisannya sangatlah susah.
Namun sungguh menkajubkan keindahan dari lukisan itu sampai sekarang masih bisa dinikmati sampai sekarang. Bukankah demikian?
2. keindahan yang bisa didengar
Musik adalah suatu hasil dari karya seni. Musik merupakan ungkapan dari perasaan seseorang yang sering kali manusia itu sendiri tak menyadarinya. Contohnya musik yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaries indonesia seperti nike ardila(almh), chrisye(alm), titiek puspa, dan banyak lagu. Musik yang mereka ciptakan dan sering ditembangkan sampai dengan saat ini masih didengarkan dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, itu bukti bahwa hasil karya seni bisa juga dinikmati keindahannya dengan pendengaran. Bukan hanya penglihatan.

D.  Nilai Estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif.
 Nilai Estetik timbul dari seberapa indah suatu objek yang di lihat oleh kita, Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat. Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut.
Nilai Estetika biasa nya ada pada bidang/dunia seni, karna seni merupakan salah satu dunia yang selalu menghadirkan keindahan dalam setiap kali kita merasakan nya, pada seni Nilai Estetik sangat di butuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penonton. Bidang seni erat kaitan nya dengan nilai Estetik, sebagai contoh bidang pada seni yang membutuhkan nilai Estetik yaitu bidang musik, di bidang musik sangat di butuhkan keindahan. Ketika musik dimainkan barulah musik itu di nilai dan memiliki nilai Estetik. Mengartikan Keindahan mungkin tidak hanya dari satu sisi, tetapi keindahan bisa kita lihat dan/ataupun merasakan bagaimana sebuah keindahan itu datang, keindahan tidak hanya dilihat dari Nilai Etetik ataupun nilai-nilai lainnya, namun kita dapat melihatnya alasan mengapa keindahan itu ada.

E.     Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Nilai Intrinsik
Unsur  intrinsik adalah hal-hal atau informasi, refrensi atau bahan-bahan dasar yang terkandung dalam sebuah karya hingga karya itu tercipta secara utuh. Unsur intrinsik dalam suatu objek, bisa berupa apa saja yang membentuk objek tersebut.
Lawan dari intrinsik adalah ekstrinsik. Yaitu, hal-hal atau informasi, refrensi atau materi dasar di luar karya tersebut yang ikut mendukung terciptanya sebuah karya. Biasanya unsur ekstrinsik ini berkaitan dengan gejolak atau situasi jaman yang mempengaruhi si seniman dalam menciptakan karyanya itu.
Nilai ekstrinsik hanya bisa dirasai oleh jiwa, intuisi dan naluri dengan pendekatan ilmu, filsafat, kebudayaan dan sisi pribadi individu. Berbeda dengan nilai intrinsik yang lebih kepada penilaian berdasarkan pada apa yang terlihat saja oleh mata dan imajinasi seseorang, tanpa mempertimbangkan aspek lain. Dengan kata lain nilai intrinsik adalah nilai-nilai yang berasal dari penilaian panca indera yang hanya berdasarkan pada logika.
Contoh :
1) Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik.
2) Tar i, tarian Kecak dari Bali suatu tarian yang halus segala macam jenis pakaian dan gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.

F.    Pengertian Kontemplasi  dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Kontemplasi adalah memandang jauh ke depan demi mendapatkan arah dan kemungkinan tindakan lain (antisipasi) yang lebih bermakna. Ketika akan melakukan suatu aksi, misalnya saja menyusuri sungai, atau mendaki gunung, dalam benak, kita sudah melakukan gladi resik perjalanan. Kita membayangkan kemungkinan pengalaman yang akan kita dapatkan ke depan. Membayangkan jalan-jalan yang akan dilalui, rintangan-rintangan yang mungkin menghalangi dan memikirkan antisipasinya apa.
Kontemplasi itu berarti memberi perhatian penuh pada sesuatu obyek. Sangat penting bagi manusia untuk memberikan kesempatan kepada dirinya untuk berhenti, dan mengkonsentrasikan diri kepada setiap obyek. Mengamatinya, tanpa memikirkannya, dan kemudian menemukan keindahan di dalamnya yang akan membawa manusia pada rasa syukur yang besar kepada realitas tertinggi. Tetapi, lebih penting lagi untuk mendisposisikan diri pada suatu kecenderungan diri untuk selalu memiliki kesadaran mendalam akan suatu obyek. Melihat dengan sungguh, merasa dengan sungguh. Lebih pada pemaksimalan daya indera dan rasa, bukan pada pemikiran. Karena pemikiran manusia sudah dipenuhi dengan hal-hal yang begitu banyak, bervariasi, penuh dengan ide-ide hasil dari konstruksi kenyataan sosial, konformitas, serta program-program (yang seringkali superficial) yang jika manusia hindari akan menimbulkan ketakutan-ketakutan yang akhirnya membawa manusia kembali sibuk berkutat dengan ‘kepalanya’.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda sesuai dengan intuisi dari masingmasing individu.

G.  Teori-Teori dalam Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis. Renungan adalah hasil dari merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, diantaranya :


1.      Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini adalah ” Arts are in expression of human feeling ” ( seni adalah merupakan ungkapan dari perasaan manusia ).
2.      Teori ekspresi
yang paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris ” Aesthetic as Science of Expression and General Lingusitic “. Beliau menyatakan bahwa ” art is expression of impressions ” (seni adalah ungkapan dari kesan-kesan). Expression sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).
Menurut Leo Tolstoi kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

3.      Teori Metafisik
Teori yang bersifat metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan semu yang mirip realita ilahi itu.
Contoh : Plato mengemukakan ide ke-ranjangan yang abadi, asli indah dan sempurna ciptaan Tuhan. Dan kemudian tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya ke dalam lukisan.
Dalam zaman modern suatu teori seni lainnya yang bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara.

Dengan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

4.      Teori Psikologis
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
               

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari penjelasan dan study kasus diatas, kesimpulan saya bahwa keindahan itu adalah konsep abstrak yang bisa diketahui dengan bantuan objek sebagai penghubung. Objek yang paling nyata adalah hasail karya seni seseorang. Hasil karya seni sangatlah banyak. Bisa berupa objek yang dilihat bisa juga objek yang hanya bisa didengar dan diamati.
Bagian dari keindahan sangatlah luas, ada keindahan alam, keindahan intelektual, keindahan seni, dan keindahan moral. semua itu adalah perwujudan keindahan yang terhubung dengan objek tertentu. Pengimplementasian keindahan yang ada pada objek itu sendiri tergantung dari sudut pandang kita sebagai manusia, dimana semua itu tergantung dengan selera dan keinginan kita sendiri.

B. Saran
Keindahan yang ada patutlah kita jaga bersama, misalnya keindahan alam kita, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saja tidak cukup, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga dan melestarikan semua keindahan yang diberikan kepada kita.


DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar